Tuesday, December 28, 2004
Diam tak selamanya Emas???

Big Question Mark (?)

Kenapa ya? Hmmm ... saya bukan termasuk orang-orang yang bersifat pendiam, meskipun saya suka terdiam apabila terjebak dalam suatu lingkungan yang baru. Saya juga bukan tipe yang ignorant dengan lingkungan sekitar walopun terkadang saya tak bisa berkata-kata apabila dihadapkan di suatu posisi yang tidak memungkinkan.

Untuk saya, diam bisa juga berarti MYOB (ngebayangin accounting software) alias Mind Your Own Business. Kenapa begitu? Saya takut banget ganggu privacy orang, sehinga biarlah orang melakukan hal-hal yang mereka sukai/ingini as long as tidak mengganggu lingkungan sekitar (esp. ME) ... SUD laa, let it be!

Tapi kadang hal ini bisa jadi adalah hal yang kurang bijaksana. Meskipun most of the time untuk 'speak-up' menjadi the hardest thing ever! Banyak siih contoh-contoh yang terjadi untuk hal-hal seperti ini and I think, it happens a lot in reality.

Auditing Story
Temen saya, sebut saja namanya Melati (huahuahahahha ... kayak yang abis diapain di koran itu ya?). Dia bekerja di suatu foreign funded institution. Dia berasal dari background yang sanat jauh dari dunia hitung-hitungan dan keuangan. She's a graphic designer!
Suatu saat, diadia dipercayakan untuk mengaudit urusan keuangan kantornya. Why? Karena dicurigai ada kecurangan di kantornya. Dan karena dia adalah kepercayaan dari para bos2nya. Rada stress siih cuman finally she can came up with some results which is emang ada something wrong gituh (which I dont have to tell you what it is ...gak penting gitu lohhhh!) She was quite shocked with her own findings, tapi, somehow, (banyak banget seh koma nya???????) she knew it! She could sense it dari dulu dulu. Kok bisa? Karena this accounting girl adalah replacement dari yang sebelumnya. Dan si Melati ini merasa kok anak ini selaen disorganizejuga kayaknya acak adut banget kerjaan nya. Bagaikan langit dan bumi dari yang sebelumnya.
Tapi apakah karena curiga kemudian dia said something kepada yang di atas-atas? Ternyata enggak! Dia berpikir (at that time!) bahwa itu bukan wewenang dia buat ngomong. Gak mau dibilang usil dan jelek-jelekin orang tanpa bukti yang kuat. Alhasil, tak terucaplah kecurigaannya yang sangat beralasan itu. repot juga ya?

Aeroplane story
About 2 weeks ago saya sempat pergi ke luar kota yang kebetulan naek pesawat (iiihhhh bahasanya garingggg deh!). Sebelum take off, para pramugari selalu menerangkan tentang safety policy on board. Ya .. tentang gimana caranya pasang seat belt, make pelampung, masang masker oksigen, gimana cara keluar dari pesawat, in case of eergency danlain-lain about dos and don'ts on board. Of course gak lupa juga mereka make sure that everything is in order before taking off, meskipun bisa dimengerti kadang kalo ada 'miss' nya (GAK BISAAAAAA!!!). Nah, pas waktu itu ...saya kebetulan duduk di window seat dan sebelah saya adalah bapak-bapak yang udah sangat sepuh (even older then alm. papie). Lanjuuuttt .... Pas peragaan itu, tiba-tiba beliau membuka meja kecil tempat makan (yang mestinya ditutup kecuali pada saat meal time) tanpa saya tau maksudnya apa?? Wajah saya gak bisa bohong kalo saya kaget banget. Muka saya pas itu berkata, "Kok dibuka siiyyy??" Tapi sud Laa ... toh mbak pramugari pasti cek dan ricek sebelum take off. Tapi kok ya ndilalah ... she missed a spot which was ... our row!! WHAAATTTT?????
Benernya saya sempet mikir, apa efeknya ya? Ato apa bahayanya kalo meja itu terbuka during the take off position? Walaaahh .. instead of saya bilang permisi dan ngasih tau .. saya kok ya milih bobok gitu?

Peristiwa ke 2 terjadi pada saat penerbangan pulang. Gantian saya yang duduk di aisle seat. Kalo gak salah denger, selalu ada warning untuk tidak menyaakan HP and any other electronic devices during the flight karena dapat mengganggu sistem navigasi penerbangan (correct me if I'm wrong dan juga seperti imel yang saya baca briefly beberapa hari sebelumnya).
Saya kurang faham apakah discman/MP3 player adalah termasuk salah satunya. Tapi saya inget banget bahwa orang yang duduk di sebelah saya godak godek sambil dengerin musik. Bukan nya saya sirik gara-gara saya ngaplo the whole flight, I just felt that it didn't feel right. dan mbnak-mbak pramugari pasti missed it karena earphone itu kan kecil bangetttt. Once again, I have to say saya gak tau separah apa efek satu orang yang lagi dengerin musik via that gadget, tapi kenapa malah saya diem dan ngelanjutin tidur while I thought that it didn't feel right at all.

Well, guys .. if you were in this kind of situation, what would you do???


posted by .:nien:.

|