Thursday, April 06, 2006

HUMBLE WISHES, HUMBLE DREAMS



Dengan bertambahnya beban kerja, (sok)sibuk dari start jam kerja sampe tutup kantor, sepertinya saya jadi tidak punya waktu buat memikirkan apa sih sebenernya yang saya mau? Kehidupan saya dari day to day ya begitu ajah ... Bangun pagi selalu 06.27 (padalah tanpa alarm weker ... I always wake up at the same time everyday!), nonton infotainment dan turun dan mandi pas pukul 07.06 menit. Selesai mandi, dandan sambil males-malesan nonton another berita bhs Inggris TV swasta dan akhirnya selalu siap di depan mobil pas pukul 08.32.
My Goodness ... sounds very boring, huh?

Apa dengan bertambahnya usia, mengerucutnya dunia pertemanan, bertambahnya beban kerja, membuat hidup manusia menjadi suatu rutinitas yang itu-itu saja? Bisa jadi iya? Bisa jadi enggak? WHOSE NOSE? (baca who knows a la manusia hillarious inih!)

Saya pernah denger ada yang bilang ataukah suatu ungkapan yang kurang lebihnya seperti ini ... we should keep our dreams alive to make our life worthwhile. Memang ya ... jadi orang hidup adalah suatu hal yang sangat natural untuk bermimpi yang lebih jauhnya adalah membuat impian itu jadi kenyataan. Duh ... kalo ditanya begini (Makasih ya makcik Nom! dan ibu ini yang sudah passing this 5 things to me!) suka bingung neh jawabnya. I stop dreaming years ago pada saat lebih seringnya terjadi suatu reality bites bahwa impian sulit direalisasikan. Apalagi dengan bertambahnya usia, saya kok jadi lebih berusaha untuk realistis dengan target-target dan keinginan saya ... and ... at the end ... boring ya boring deh hidup saya hahahhaha ....

Tapi kalo saya boleh bermimpi atau punya suatu ultimate desire ataupun suatu ultimate dream, hmmm ... moga-moga tidak muluk-muluk sehingga saya gak jatuh kesakitan seandainya terbangun dan mendapati suatu reality bites ... (you can shout and tell me that I'm just being pathetic! Well ... I am!)

1. Melabuhkan cinta saya ke tempat yang tepat

I think .. it's really pathetic to talk about love life apalagi kalo itu kurang indah. Mengapa begitu? Well ... apa yang harus dipamerin sih dari pathetic love life? Tapi somehow, setelah bertahun-tahun mengalami bad luck in my so-called pathetic love life, awal tahun kemaren kok tiba-tiba aja saya merasa sedikit positive (I even said that I feel so positive about my love life this year!). Walaupun sempet sedikit tersandung beberapa waktu ini, ya .. udah. So what?

2. Meniti karir di tempat yang lebih baik

So cliche ... tapi ya ... namanya manusia. Selama hayat masih dikandung badan, sangatlah natural untuk mencari penghidupan yang lebih baik dan lebih layak. In my case, mencari suatu hal yang lebih menantang, mencari karir yang lebih baik ataupun mencari argo yang lebih yahud heehhehehhe .... halah ... perempuan yang matrek (ngomongnya sambil begaya Tora Sudiro).

3. Lebih banyak tersenyum dan bersabar (a.k.a goodbye Ms. RJ)
Pernah ada si Bapak ondel-ondel ini yang dalam obrolan kami terlontar kata-kata, bahwa ada kemungkinan saya agak sedikit uptight. Seperti menyimpan banyak kemarahan dalam diri saya. Gampang nyolot kalo ada yang gak bener,dll lah. Hmmm ... *sigh*Ya .. ya .. ya ... saya mengaku! Di usia saya yang sudah kepala 3 ini, deep inside I'm just a kid yang maunya segalanya terpenuhi dengan baik (of course, keinginan saya bukan lagi minta sepatu nike yang kalo gak dibeliin saya bakal ngomel2 seharian penuh!). In the past few days, saya merasakan banyak dapat pelajaran mengenai being sabar dan menghadapi segalanya dengan senyum. Walaupun saya masih berpikir belum terlalu berhasil, tapi saya sudah mulei introspeksi diri inside out.

4. Belajar buat berkompromi lebih baik.

Hal yang berhubungan dengan yang nomer 3 adalah belajar untuk berkompromi secara lebih baik. Dari hasil introspeksi saya beberapa hari ini dan juga dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi lately, saya sedikit mengambil kesimpulan bahwa saya kok jadi over perfectionist gini ya? Dan ada tendency buat menjadi seseorang yang fatalistis (kata teman saya yang kebetulan seorang tarot reader) yang lama kelamaan berefek lebih banyak menyakiti diri sendiri. Agak serem sih kliyatan nya (padahal gak segitu nya kok ... hehehehhe). Saya ada kebutuhan bahwa segalanya dikerjakan properly. Apabila ada sesuatu yang tidak benar dalam prosesnya (apapun itu!) saya pasti yang voluntarily membereskannya (sometimes membuat org lain merasa terhukum atas ketidak properan nya itu). Sambil menarik nafas panjang, I gotta do something about this. Life is all about sharing. Saya harus sadar bahwa things happen in life, sometimes good sometimes bad, sometimes right sometimes wrong. Seperti apa bentuknya at the end, kita hanya bisa berusaha the best that we can do. Saya harus belajar berkompromi dengan apapun yang baik maupun yang buruk. Apakah itu pada suatu proses? Ataukah itu dari suatu hasil. (Again, deep inside, my inner voice said .... memperkecil resiko dari suatu hal adalah sah-sah aja kokkkkkkk! Hush you ... shut up!!!)

5. Be 'real' a winner

Predator banget ya kedengerannya? Yeah well ... I really want to feel a real winning moment (walopun pernah ngalamin secara kelompok pas menang lomba paduan suara seJatim jaman dahulu kala atau ya several occassions yang saya udah lupa). Yang saya inget, saya bolak balik ikut ini itu yang sifatnya diperebutkan orang banyak. Seperti ikut kualifikasi AFS, ikut UMPTN (of course), joined a national debate competition dan saya inget terakhir-terakhir ini saya dipanggil test untuk british Chevening Award. UMPTN? Coret ... gak lolos so what? I got a better education (real one ... no regret!). Di AFS saya sudah sampe final round kalo gak salah, dan ... gak lolos. Di debate competition (pas belum happening kayak jaman sekarang), my team was unbeatable dan cuman kalah sekali pas semi-final, dan yg ngalahin jadi national winnernya (sakikkkkkkkk atikuhhhh!). Di Chevening Award yang saya gak pernah duga dipanggil di test ini itu kok ya lolos sampe interview, tapi teuteup ... gak lolos juga. Saya berasa jadi orang yang spesialisasinya masuk final instead of winning the final round! Saya selalu berfikir kalo ada faktor X. Mungkin urusan cinta saya gak pernah berlabuh dengan tenang, karena faktor X ini juga ya? Whatever it is ... I don't know? WHOSE NOSE???

Ah sutralah ... ENJOYKANLAH!


posted by .:nien:.

|