Ibu-ibu Night Out![a.k.a versi mature nya girls night out! hahahhaha]
Berasa banget lately kesibukan saya yang semakin menumpuk. [comment: duh, tante ninien sok sibuk deh!]Saya sendiri sampe jeleh ngliyatnya. Pagi bangun kerja ini itu, after work menanti tukang-tukang dan mandor selesai bekerja. [another comment: mo nikah kapan, tante? begaul nya ama mandor and tukang-tukang mulu!]
Hari ini dengan posisi badan yang sangat-sangat tidak nyaman, masuk ke UGD tadi pagi karena gangguan di usus, dll, another hecticness at home yakni pindahan mode on yang membuat saya dengan sangat terpaksa untuk membongkar barang-barang saya dan memindahkannya ke dalam kardus. My oh My! What a life!
Untung tadi sore 2 orang Ibu-Ibu menjemput saya buat sekedar hang-out karena kedatangan tamu agung dari Jepang. Walaupun on my way out, mamie saya sudah sempet setengah melotot karena mengingat paginya harus mengantar saya ke Rumah Sakit hahahhaha ....
Karena rumah Zee [tamu agung dari jepang ituh] yang paling jauh dan gak searah, dan Shita berkantor di supermall dekat rumah Zee, kami akhirnya memutuskan untuk makan malam di salah satu cafe di mall tempat jeung Shita bekerja. Setelah berputar-putar karena kerewelan kami masing-masing [maklum tante-tante cerewet yang gak mau ini itu, kurang ini itu] akhirnya kami memutuskan untuk finally memilih cafe pertama yang kami hampiri sebelumnya. Berpindah tempat dua kali, dari tempat pertama yang nyaman di ujung cafe, private dengan pemandangan yang super tapi non-smoking area ke tempat yang kurang privat tapi smoking area dan sedikit mengundang pandangan aneh dari orang-orang ... kira-kira mungkin begini kata mereka,
"kok aneh ya ibu-ibu itu ... udah selse makan kok baru pindah tempat ya?"
Dan kira-kira lagi, kami akan menjawab ...
"Well ... free-flow drink is the answer, sir! Abis makan kita bisa minum ice capuccino sepuasnya sampe teler dan yang ngerokok gag bakal ganggu orang lain, faham?"
Well, it was a really nice reunion though! The five of us yang sudah saling berpencar di luar kota dan luar negeri, kok spontaneously bisa berkumpul. Zee becomes a very mature lady. We are glad to hear that she's really happy with her husband and her really nice stories about her house and all the dedication that she gives to her husband & her father-in-law yang diboyong ke jepang [ibu mertua baru meninggal pas beberapa bulan setelah mereka nikah]. Walopun dia bilang, it's not easy to get married dengan lelaki beda bangsa [her husband is an American], tinggal di negara asing [walopun ayah Zee jg orang Jepang], mengurus suami dan mertua, bekerja sebagai interior consultant, but she's really happy karena she has someone to go home to. Aaaaaaaaaaawhhhhhhhhhhhh .... so sweet!
Dia bilang, "Bu ... you guys should follow my foot step! It's the most marvellous thing you'll ever feel. Emang sih permasalahan muncul di sana-sini. Tapi kalo tanpa masalah ... bukan hidup juga lah namanya!"
Sepertinya udah ada yg roman-romannya bakal ngikut neh abis ini, ada satu lagi juga yang setelah pindah Jakarta nemuin somebody new, satu orang lagi sedang asyik-asyik happy dengan getol mencari juga. On my way home, saya sempat sedikit memohon [not exactly berdo'a, though],
Ya Tuhan ... plis bukalah kunci di pintu hati saya atau berikan kunci itu pada seseorang untuk membukanya.
Anyway, abis gini ngilang lagi kali gara-gara mo pindahan ruangan and pindahan rumah, jadi enjoykanlah dulu yaaa ...