I've done a lot of thinking lately. Well well ... what's new? Terkadang, atau mungkin malah most of the time bahwa dibutuhkan suatu kejadian yang agak gimana gitu untuk membuat manusia berpikir lebih dalam mengenai banyak hal. Things have been quite upside down for me, lately. Yeahh ... namanya hidup. Pasti ada up the hill or down the hill as well. Ujung-ujungnya balik ke individu masing-masing, mengenai bagaimana menyikapinya dengan baik, bijaksana, atau malah sebaliknya. Tergantung sikon mungkin jawabannya.
As a human being, terkadang dibutuhkan pemikiran yang matang dan usaha yang tepat untuk menyelesaikan segala permasalahan yang datang. I have to admitt that I am the kind of person yang males repot [aren't we all? or is it just me ... heheheh]. Sutra lah ... it'll just go away!
Saya mengerti bahwa hidup itu harus diperjuangkan. There is no such thing as an instant result! Tapi mungkin dalam hidup, untungnya saya merasa sering sekali diuntungkan oleh sikon-sikon yang menguntungkan, tanpa saya harus berusaha dengan keras. Walaupun for other things saya sering sekali merasa walaupun udah berjuang mati-matian, the luck is not on my side [yet, at least? hehehe ... menghibur diri boleh dong?]. Well ... reality bites, as always!
Tapi in the past one week, saya mikir bahwa apa yang saya perjuangkan dalam hidup saya yang udah lewat 3 dekade ini kurang maximal. Orang-orang bilang kayaknya saya ngotot banget sih kerja [mending lah dibilang kalo kerja ngotot, dari pada dibilang kalo ngomong ngoto, gak enak banget ;)]. Padahal, kayaknya gak segitunya deh! Masih sering waktu-waktu saya dalam bekerja saya pergunakan buat hal-hal yang lebih menyenangkan dari pada just working, such as, chatting, blogging, doing other business yaaa ... gitu deh! Apalagi di kantor saya yang baru ini, kok rasanya dibandingin yang lama, otak ini kok maleeessss banget kalo disuruh buat mikir yang gimana-gimana gituh!
Urusan cari kerja! As I always said, gak ada salahnya cari kerja lain. Gak ada salahnya cari penghidupan yang lebih layak, etc. Dan saya personally masih pengen bekerja di bidang di luar yang telah saya jalani selama ini [malah sering banget banyak dari temen-temen, mantan anak buah yang konsultasi urusan HRD2an begini]. Seharusnya hal ini berbanding lurus dengan perjuangan saya membeli KOMPAS dan mengirim bertumpuk-tumpuk surat lamaran, updating my resume or at least updating my CV's blog lah. Well ... I did it! But, I didn't try that hard though. Untung-untungan kalo bisa seminggu sekali saya masukin surat lamaran. Padahal sering sekali ada lowongan yang menurut saya cukup okay, cuman ya gitu, perasaan males ini lebih bergelora dari pada spirit perjuangan saya mencari penghidupan yang lebih layak. Atau kalau tidak, godaan-godaan lain lebih manjur untuk mengalihkan perhatian saya, such as eat out with friends, hang out with them, ada acara [macem2 acara lah] or simply just sleep tight the whole week-end [dengan alasan klise ... capek bow!].Kalau saya cari-cari jawabannya ... bisa jadi, males ah ... paling juga gak ketrima atau ... [well ... can't really come up with any other reason at the moment heheheh ...]. So much of a struggle, huh?
Kalau urusan sekolah lain lagi. Saya nih orang nya paling malesssss apalagi kalau sama yang namanya ada urusannya sama akademis [so ironic, di mana saya sekarang bekerja untuk bisnis pendidikan for more than 8 consecutive years!!!}. I always can get away with anything which had anything to do with school! Saya masih inget banget, gimana susahnya mamie saya buat nyuruh saya belajar jaman dulu. Apalagi pas SMA gitu, di mana TV swasta masih baru-barunya dan hangat-hangatnya. Bowww.... TV jaman awal 90an kan yahud2nya acara tuh! [jadi maluuu hahahaha ...]. Ini terjadi sampe jaman-jamannya saya kuliah, yang mana gangguannya lebih yahud lagi, nongkrong ama temen-temen sampe pagi. [Yiiiihaaaa ... miss you guys!]. Tapi setelah seumur gini, saya diingatkan kembali bahwa sekolah itu memang bukan hal yang mudah. It's not the matter of doing math, physics and all the others, tapi lebih ke arah berjuang buat ngerti apa sih the essence of going to school?Bagaimana berdisiplin dengan diri sendiri dan lingkungan, bertanggung jawab pada diri sendiri. Sepertinya hal-hal tersebut sudah sering sekali dinyanyi-nyanyikan di telinga kita oleh ortu dan guru-guru di sekolah seperti,
"Hayo belajar, kalo gak nanti gak naik kelas looo ...".
"Ayo semua PR harus selesai dikumpulkan besok lusa!"
Nothing's new, hm? Dari jaman belanda, begitu bangsa kita boleh bersekolah, kata-kata yang mungkin intimidating seperti itu sudah berasa sumbang di telinga kita. Tapi apa bisa membuat kita belajar karena kita tau mengapa kita harus belajar or just belajar karena kita memang harus belajar?
Tapi apa yang terjadi pada diri saya yang go back to school recently? TEUTEUP! huahahhahha ... saya jadi geli sendiri jadinya. Awalnya yang semangat '45 kok jadi agak kendor. Saya jadi rindu hang-out dengan temen-temen saya, bingung kapan bisa ngerjain hal-hal yang sebelumnya saya rasa too much. Saya jadi traced back the reason why I wanted to go back to school? Alasannya antara lain, saya merasa setelah 8 thn bekerja dan sudah berada di manajemen selama 6 tahunan tapi kok saya ini gak pernah punya pendidikan formal di bidang manajemen, terus saya merasa stuck dengan kehidupan saya yang kayaknya banyakan have fun nya, saya pengen karir yang lebih baik, menambah network, wawasan & pertemanan dan sukur-sukur kalo ada mas-mas yang baik hati dan tidak sombong mampir ke dalam hati saya hahahhaha .... Untuk itu bapak-bapak dan ibu-ibu, saya bertekad waktu itu untuk kembali ke sekolah untuk mencari hal yang lebih baik dan berguna untuk saya.
Tapi begitu orientasi hari pertama, kok tiba-tiba ada perasaan ... MAMPUS deh! I chosed the wrong school! I entered one of the best university in Indonesia! Intinya, saya yang dengan penuh kesadaran untuk berjuang lagi, jadi kendor. Ternyata it's not as easy as I thought! Hari pertama kuliah Introduction to Business yang sebenernya cukup menarik tp saya ternyata ketauan ngantuk di kelas gara-gara semalemnya susah tidur over-excited! Shit! Bikin tambah tegang ajah. Kuliah mengenai information system, walaupun tidak sengantuk yg pertama, tapi cukup tegang gara-gara dosennya suka nyuruh2 orang jawab secara lisan!Giliran berikutnya adalah Statistik ... Oh No! Makanan apa ituuuu ... saya dulu kuliah di Sastra, mana saya tau statistik itu modelnya kayak gimana? Mana saya lagi tepar gara-gara urusan minggu lalu yang very-very breath taking and energy consuming plussss melelahkan secara mental. Dosen mata kuliah ini ternyata ... 11-12 aja sama bapak sebelumnya. Suka menunjuk orang buat ngerjain soal randomly, opening of the classnya aja udah seperti ...Dosen : Hmmm hari ini tanggal berapa ya? Okay ... tanggal 19. No absen 19, silakan maju!
Students : Gak masuk, Pak! Nikah hari iniiii ....
Dosen : Okay, bulan apa nih? Agustus? Bulan delapan? Jadi 19 ditambah 8 jadi nomor 27 silakan maju!
[Untung .... saya nomer 28, almosttttt!!]
But, it turned out that ... everything wasn't that bad! I found that studying for a purpose that we already planned, ternyata beda gak seperti pada saat kita masih di SMA atau kuliah dulu. Belajar karena memang kita butuh untuk mengerti bukan karena sekedar kewajiban, terasa mengasyikan juga. Sampai kemaren sore pas saya pulang kuliah, langsung buka laptop lagi bikin summary tentang statistik2 yang masih aneh but really excites me hahahaha ...
Well ... perjuangan yang satu lagi adalah ... hmmm ... the same old story lah! Masih capek berjuang buat yang satu ini. I just let somebody else fight for me, instead of me fight for something that I am not really sure what it is yet ...
Anyway ... have a really nice week-end, everyone! Enjoykanlah ...
posted by .:nien:.