Monday, June 05, 2006

Another story about the Earthquake

My Deepest Condolence to all the victims and those who were involved in the quake on the 27th May morning. It was a really really tragic disaster. Nobody expected to have that. May God gives all the strength in the universe to help them get through it. Amen.


It was indeed a really unexpected morning for me ...

That week was some kind of a disaster week for everyone in the office, especially those who are in charge of the things in the office. Kami kedatangan tamu dari kantor pusat yang berlokasi jauuuuuhhh banget di luar negeri [well ... I don't think I need to mention where it is] untuk mengadakan audit di kantor kami yang bisa dibilang cukup brand new ituh. Menurut saya dan accounting saya ... diaudit mahh biasa bin wajar karena tanpa diaudit mana bisa kita ngerti kesalahan-kesalahan or bla bla bla. Tapi ya gitu deh ... boss saya yang rada d*n*u ituh mulei resah dan gelisah. Salah sendiri ... jadi orang kok ya tipe asal boss hepi ... asal bapak senang. Alhasil dia minta report ini report itu, padahal begitu si Meneer itu dateng, eh kok ya si Meneer looked biasa-biasa aja [dasar boss d*n*u ... takut banget salah!].

Kami bertiga [si boss, saya dan accounting] masuk dari mulei hari kamis yang libur itu yang akhirnya selesai sekitar jam 19.00 setelah hujan badai. Dilanjutkan di hari jumat menjelang wiken [huhh ... ada Glenn Fredly Dewi Sandra manggung pula] yang mana saya dan accounting memutuskan untuk spent a night lah. Awalnya, saya yang berkepentingan karena construction saya diperkirakan lepas tengah malam baru beres, ternyata another miscommunication antara mandor saya dan pekerjanya jadinya batal, akan tetapi report-report accounting saya sebagian harus beres by Saturday. Dia pikir kalo sampe pulang ... pasti ketiduran ... ahhhh sutra lah. Jadilah kita 2 cewek jagoan yang camping di kantor.

For the very first time, kami berdua berpikir .... YM online 24 jam nekkk!!! Tapi tiada guna, secara yang laen-laen udah mati. Well ... ada sih beberapa teman saya yang insom ato yg baru mulei kerja after midnight yang surprise-surprise menemukan saya di tengah malam seperti itu. And it turned out that it wasn't bad after all. Nginep di kantor sambil bawa ranjang pompa itu ... Saya kok ya bisa nyenyak tidur hahhahahaha ...

The next morning, alarm saya sudah menyala dari sebelum jam 5. Tapi mungkin karena saya kecapekan .... akhirnya saya snooze off terus sampe akhirnya saya melek sekitar jam 6 kurang sedikit. And then suddenly, ranjang saya bergerak-gerak. Accounting saya berkata, "Krasa gak bu?"Aneh! Pikir saya ... orang dia naek ke ranjang pastinya krasa laaah ... Tapi pada saat saya menoleh ... dia keluar dari ruangan kami dan bukan dari sebelah ranjang. "Kayaknya tadi itu gempa dehhh." Katanya sambil terduduk. And then, sesaat kemudian ... Lho lho lho ... kok gerak-gerak lagiiiiii ...

Setelah goncangan kecil itu berlalu ....
Acct : Keknya kita harus turun dehhh ....
Nien : Hmm ... tapi ... akyu masi mengantuk.
Acct : Trus?
Nien : Waduh ... turun 5 lantei, bu! Bawa laptop, belom lagi buka kunci nya susah ...
Acct : Abis gimana dong?
Nien : Ke WC aja gimana?
Acct : Yiukk dehhh ...

What a strange conversation!!!

Ternyata my sense of crisis sama sekali lemot. We should've done something to save our life. Instead, we just had that silly conversation. Atau mungkin hal itu terjadi karena .... goncangan-goncangannya kecil [saya pernah mengalami juga di jember sekitar 2 tahun yang lalu bersama Angga]. Ahhh ... saya sendiri juga bingung. Walopun setelah dari WC kami came up dengan berbagai macam teori seperti sembunyi di bawah meja dll dll tapi seandainya terjadi it might've been too late to do that karena gak ada reflek untuk melakukan hal itu sama sekali. Halaaahhh ... Kita harus lebih awas dan berhati-hati memang! Atau mungkin kalau kita berada in the real situation, everything would be a lot different? Who knows lahhh ...

Sekitar jam 7 pagi saya pulang ke rumah kakak saya [rumah baru saya masi under construction] buat mandi bentar. Dan kakak saya sepertinya sedang on the phone dengan ibu saya. Setelah hang up the phone, dia bilang : Mamie barusan telpon tuh ... katanya mas Gatot and Mbak Very kena gempa di jogja.
WHAAATTT???? ARE YOU KIDDING ME?????

Me : Seriusan lo?
KK : Iya ...
Me : Katanya mereka ke Semarang?
KK : Ya gatau ... mamie bilang nya mereka di Jogja... tamu hotel disuruh keluar semua. Cuman bawa HP.
Me : Gempa nya gempa gede loh ... bukan cuman sekedar lindu.
KK : He??? Masak?? [sambil masih kucek-kucek mata mode on]



Langsung aja saya meloncati suaminya yang masih tertidur di depan tv dan menyalakan tv to show her bahwa it was really a big deal! Langsung aja kita bertiga mlongo ... My Goodness ... kok ancur begitu ya?

Sebelum mandi saya sempetin buat kontak kakak saya, istrinya dan teman saya yang kebetulan berlongweek-end di jojga. I was quite desperate! Tidak ada yang bisa dikontak. Rasanya BTS-BTS dishutdown begitu ada bencana. Sampe ketiduran saya buat kontak mereka. Oops ... sampe saya lupa buat ngantor.

Akhirnya baru sekitar jam 3 sore, kakak saya bisa terkontak dan teman saya bisa terSMS. Lega rasanya. Setelah saya lumayan deg-degan, tenggorokan saya tercekat karena mungkin mo nangis ya? tapi entahlah ....Dan saya dong sampe ditelpon oleh salah satu
radio lifestyle & entertainment buat diinterview urusan gempa. Dan temen sayapun masuk KOMPAS karena menggalang bantuan buat untuk warga sekitar rumah teman nya. Ehm ehm ehm [dehem-dehem sebelum interview] Why me? [sambil wajah saya memerah ..... maluuu taukkk bukan karena ditonjok orang hehehhe].

Anyway, mungkin cerita saya agak nyleneh memang ... but enjoykanlah!


posted by .:nien:.

|