Monday, June 25, 2007
Pahit, Getir, Asem, Manis

Life is so full of taste. Banyak rasa yang bisa dialami dalam kehidupan. Terkadang pada saat segalanya berjalan dengan baik, hidup itu jadi berasa manis. Pada saat banyak kendala dan halangan, rasanyapun bisa jadi lebih bervariasi dari asem, getir bahkan pahit sekalipun. Bahkan, rasa manis bisa bercampur dengan asem atau pahit pada saat yang bersamaan. Kalau diibaratkan seperti iklan permen di jaman dulu (kayaknya jaman sekarang pun masih beredar di pasaran), hidup itu rasanya RAME.

Saya sebagai blogger bulanan (NOTE: posting dalam hitungan bulan, jadi jarang sekali bisa terjadi 2 postingan pada bulan yang sama), saya selalu mengangkat hal-hal yang saya pikir menarik buat ditulis. Dan saya tidak pernah menduga dalam rentang waktu kurang lebih satu bulan dari postingan saya yang kemaren, saya merasa hidup saya cukup berasa rame dan berwarna-warni. Can't help to share mengenai RAME nya rasa hidup saya akhir-akhir ini yang saya rasakan. Saya kok berasa jadi agak narsistis kalo begini (hehehheehe ... sambil ketawa agak malu-malu kucing!).

Berawal dari tawaran seorang teman baik untuk menjadi curhat expert di suatu road-show event sabun kecantikan yang berICONkan seorang penyanyi/pelakon yang sedang naik daun (sorry, gak disebut karena she's not really the topic of this posting. To ease your curiousity just click here to find out). Hm ... wow ... I didn't really believe that such offer would ever really happen in reality to an ordinary woman like me. It turned out that hari yang ditunggu-tunggu, the very big event itu nyatanya memang benar-benar datang. I was really there, in the middle of the crowds, under the spotlight (tsaaaaah ... berlebihan). Ternyata saya ditempatkan di suatu booth yang menerima curhatan-curhatan dari para pengunjung yang sudah membeli produk dari sabun kecantikan tersebut. Awalnya saya berpikiran bahwa ... yaaaa kayak dengerin curhatan-curhatan ringan a la keponakan saya, tak jauh berkisar dari masalah cinta, kuliah, sekolah, friendship yang gitu-gitu lah. Or else, a la teman-teman saya mengenai jodoh, pekerjaan, karir, pokoknya women's talk lah. To be short, ternyata permasalahan much more complicated than that. Kalaupun mengenai pacaran, urusannya pasti lumayan complicated seperti memacari 2 cowok at once, pacaran beda agama yang pake acara usir-usiran, dan juga tentang pacaran yg nyerempet ke tahap awal KDRT. Masih pacaran kok ya udah pake acara main tangan?? Belum lagi urusan traumatis lain seperti melihat sang Ayah memukuli Ibu nya tiap hari, kawin siri gak ketauan begitu pas beneran mau diresepsikan eh lah kok melahirkan dan sebulan kemudian bayi nya meninggal. Tragis! Dan banyak lagi lah ...

Saya yang semingguan sebelum acara tersebut ngerasa miserable gak jelas, jadi agak sedikit termotivasi. Jadi lebih semangat, karena ternyata masih banyak yang permasalahannya lebih ruwet dari saya, dan unfortunatelly mereka bingung bimbang dan resah karena sepertinya jalan keluar tertutup banget buat mereka. Furthermore, peristiwa di atas yang akhirnya saya sebut sebagai vitamin hati ternyata memang, in a way, merupakan bekal yang cukup ampuh bagi saya untuk menghadapi gelombang hidup yang saya tidak pernah duga sebelumnya bakal terjadi pada saya.

I always admire people who are able to stand up for their principle. Or people who can survive unemployment. Saya terkadang berpikir bahwa saya punya prinsip dalam hidup, walaupun terkadang ngotot dan kepala batu, tapi saya merasa bahwa seprinsip apapun itu, kompromi adalah senjata mujarab. Dan menyambung statement ke dua, saya adalah tipikal pekerja kantoran yang ngimpi buat keluar tanpa ada kepastian hidup adalah the last on my list, or it's not even listed! Dan ternyata ... our deepest fear might really happen to reality. As I mentioned before (in some of my previous postings), bahwa saya merasa udah kurang bisa berkembang, saya merasa bahwa kurang adanya dukungan dan lain-lain di pekerjaan ini. Si suatu sore yang cerah, si Ujung (alias si boss yang happens to have an office di Ujung) memanggil saya urusan kontrak saya yang mau habis. Melalui suatu perbincangan yang alot pihak kanan dan pihak kiri. Syarat dari dia dan juga keberatan-keberatan saya mengenai hal-hal yang menurut saya prinsipil dan lain-lain, akhirnya saya putuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan saya di kantor ini! Dengan penuh ketenangan dan graceful as usual. AND THEN WHAT?

I know that being unemployed will be a big disaster to my life! Some people might say ... MAKAN ITU PRINSIP! Tapi sorry ... not this time. I have to take a stand di mana saya mau bersikap dan berdiri. Then, saya kembali ke ruangan saya ... acted as if tidak ada apa-apa terjadi pada diri saya. Didn't really want to make a scene out of this crazy situation. Tarik nafas panjang dan minum air putih, sambil terpikir ... what have I done!? Sambil geleng-geleng kepala dan garuk-garuk kepala saya yang gak gatel, what was that all about? Am I crazy or what? Baru terasa guncangannya setelah berlalu ... Did I regret this??? No No No ... gak ada dongengnya menarik hal-hal yang sudah terucap dan yang jelas saya tetap dengan konsekuen akan menjalaninya dengan mengatur plan yang jelas. But it turned out that what lies beneath berefek pada diri saya. Walaupun saya teuteup pengen bertindak seperti gak ada apa-apa, kok ndilalah adaaaa aja yang kelupaan lah, jadi tiba-tiba ngelamun lah apa gimana gitu? Stress tapi gak mau ngaku? Mungkin! Gengsi ngaku kalo kepikiran? Probably?? Saya sudah berketapan untuk get out of this messy situation. I have plans ahead, bikin ini itu dengan temen-temen, melanjutkan bisnis phia kecil-kecilan saya. But then again, the most concern yang saya pikir adalah mamie. Duhhh ... mesti ngomong apa ya sama beliau nya? I know it's silly! I'm over 30 dan kyknya kok urusan beginian masi berurusan sama orang tua?? Well ... the youngest will always stay the youngest in the family.

Ndilalah bisnis kecil-kecilan yang baru saya mulei dengan kakak saya kok yaaa ... mulai picking up. But still ... saya masih seperti terjebak dalam kekalutan yang kurang jelas. Kadang tiba-tiba saya nglamun, dan yang saya lamunkan juga kurang jelas? Baru mulai kepikir juga, hmm ... kalo sudah sebulan dan gak ada tawaran kerja, gimana ya? Therefore, saya mengkontak network saya ... but saya berasa agak tenang karena most people said, it's about time for you to move on lah ... and I did it! Semakin ke sini saya juga berasa ... I really think I didn't make the wrong decision. I just believe that ini adalah suatu gelombang yang harus saya hadapi at the moment. Walopun cukup bikin saya hang dll ... tapi sutra lah!

Puncak nya adalah ... I lost my HP. Oh ... My goodness! Lemes aja saya rasanya. HP itu terjatuh pada saat saya makan di suatu warung batagor dengan teman saya. Yang kepikir waktu itu ... I don't have a job next month and I have to lose my HP. It was just PERFECT!!!! Saya cuman bisa terdiam ... Apa lagi ini? Sutra lah ... saya pasrahin ajah. Walaupun akhirnya saya akhirnya nyungsep dalam kebetean yang amat sangat dalam. It's not the HP that I regret .... cuman kok ya all the things came at once, sehingga saya yang selalu mencoba kuat, selalu mencoba tenang dan menggunakan logika instead of bertindak grusa grusu, akhirnya tak sanggup juga. Rasanya segala back-up plan yang saya canangkan just don't work dan another bad things still coming. Frustrated? Probably! Saya yang awalnya mencoba tenang akhirnya lost it! Totally lost it! Entah kenapa pada saat-saat berat ini saya sedang merasa tidak sreg buat curhat dengan siapa-siapa. Felt like I want to keep it for my self, but somehow I just lost it! I burst my tears over the phone to seseorang teman diskusi di kampus. Didn't say much, just mingsek-mingsek gak jelas sambil cerita kalo HP saya ilang dll. I told him that I didn't really need any respon just want to release all the burden that has been raging inside my self. Since I told him what's going on sejak dari awal, he totally understood pada saat saya bener-bener lost it! Somehow, it really worked! Hati berasa lebih enteng ... and the most important thing is that jalan akhirnya seperti terbuka satu per satu.

That easy? No no no ... Nothing's fixed yet. Tapi at least, bayangan ke mana kaki ini mau melangkah setelah kantor yang sekarang ini sudah di depan mata. Ada generous offer dari beberapa tempat. Generous bukan dalam artian hanya angka ... tapi offer tersebut datang pada saat yang tepat dan juga mengerti kondisi saya yang mau berlibur dulu sepanjang july untuk recharging my self.

Walaupun saya jadi agak melupakan urusan percintaan yang sebelumnya agak terlalu menggebu-gebu untuk sementara waktu karena terlalu occupied dengan urusan nasib masa depan saya. Saya jadi bisa menarik banyak pelajaran dalam gelombang yang hampir-hampir menghempas diri saya. Gak nyangka bahwa banyak hal bisa berubah dalam waktu singkat. Selalu mawas diri dan ready for all seasons ada baiknya selalu ditanamkan dalam diri. Kalo dipikir-pikir mo seneng-seneng terus sih bisa ajah ... tapi naturenya segala sesuatu yang indah selalu berawal dari kerja keras yang tanpa henti. Emang sih kita kalo lagi gak ada apa-apa, suka gak mikir bikin persiapan untuk kondisi yang buruk ... tapi selalu berusaha untuk membuat things better all the time juga tidak ada salahnya. Buat saya yang suka making plans dan menSETkan apa yang kita plan seperti harapan kita, tidak ada salahnya untuk bisa lebih berkompromi dengan situasi yang mungkin tidak sesuai expectation. Compromizing standart ataupun just go along a little bit with the flow to make things adjustable terkadang harus dilakukan dengan sedikit menelan pride yang ada. Selalu membuka mata, telinga dan hati akan segala hal ... dengan begitu hal-hal yang tidak sesuai dengan kata hati akan nampak jelas terlihat dan kita akan bisa lebih mengerti apa yang harus dilakukan dengan situasi yang sedang terjadi. Banyak orang yang beruntung dalam kehidupan ini, tapi bukan berarti orang yang tidak seberuntung orang2 itu adalah orang yang sial. Ujian dan cobaan itu adalah hal yang membuat kita belajar banyak hal kok. Terkadang memang menyebalkan melihat orang yg tidak/kurang selayaknya dan sepantaskan mendapatkan sesuatu that they didn't earn it, they're just so damn lucky! But ... hey ... kita lebih kaya pengalaman ... kita pernah ngrasain segala macem rasa manis pahit asin asemnya kehidupan dengan lebih kumplit! We know how good it feels to achieve something because we have experienced the failure. Kita tidak akan bisa tau gimana enaknya mendapatkan sesuatu kalo kita belum pernah ngrasain perjuangan ato susahnya buat ngedapetinnya.


Eh ... kok jadi panjang dan lebar hehhehe ... maklum kelamaan gak posting. Anyway, enjoykanlah! Saya masih H2C sebelum mendaratkan pilihan saya pada tempat pekerjaan selanjutnya. Siap-siap dandan cantik lagi hehheeh. Dan juga masih ada another ujian yang mungkin bakal cukup emosional buat saya, tapi yaaa ... saya inget kata temen saya bahwa I shouldn't waste my energy buat suatu emosi yang mungkin tidak akan dimengerti orang lain. Just play gracefully and kick some asses from the back! It'll strike out those b*tts! Uuuu yeah ...

Labels: ,


posted by .:nien:.

|