Monday, June 20, 2011
Stress Out? Burnout?

It's 7:35 PM

Sitting all alone in my corner. Looking at a pile of paper works on my side.
Feeling choke and full ....

Full bukan dalam artian kenyang, tapi kayaknya banyak yang di kepala, pending things, thesis dan banyak lagi. Akhirnya saya buka-buka literatur yang pernah saya jadiin referensi untuk tesis saya. Kata kunci yang saya cari adalah burnout dan stress kerja.

Why?

Saya berasa tidak bisa maksimal aja lately. Saya realize sih kalau saya suka kebanyakan mau. Bukannya hal yang saya kerjain jadi berantakan, tapi kok ya itu ... lately berasa gak maksimal. The worst part is saya jadi lebih sering procrastinate, dengan sengaja mendelay banyak hal. Saya gak ngerti kenapa juga?

I know which one is urgent which one is not tapi entah kenapa kesanggupan buat mengeksekusi hal-hal tersebut bener-bener NOL besar! Rasanya gak enak dan menyesakkan but can't do much anything about it!

Jadi Stres didefinisikan sebagai tanggapan atau proses internal atau eksternal yang mencapai tingkat ketegangan fisik dan psikologis sampai pada batas atau melebihi batas kemampuan subyek (Cooper, 1994).

Menurut Hager (1999), stres sangat bersifat individual dan pada dasarnya bersifat merusak bila tidak ada keseimbangan antara daya tahan mental individu dengan beban yang dirasakannya. Namun, berhadapan dengan suatu stressor (sumber stres) tidak selalu mengakibatkan gangguan secara psikologis maupun fisiologis. Terganggu atau tidaknya individu, tergantung pada persepsinya terhadap peristiwa yang dialaminya. Faktor kunci dari stres adalah persepsi seseorang dan penilaian terhadap situasi dan kemampuannya untuk menghadapi atau mengambil manfaat dari situasi yang dihadapi (Diana, 1991). Dengan kata lain, bahwa reaksi terhadap stres dipengaruhi oleh bagaimana pikiran dan tubuh individu mempersepsi suatu peristiwa.

Sering kali dibilang kalo stress tuh gak bisa tidur, bawaan mau makan ajaa or sebaliknya. I'm totally in control, tidak nampak ada yang salah. CUman emang berasa lately uncomfortable, sumbu pendek bin sensi banget.

I have no idea what that means, tapi rasanya memang bersifat individual dan saya kudu berusaha buat cari stressornya and deal with it no matter how. Apa mungkin saya udah tau sumbernya, cuman can't deal with the pain or just don't know the answer or what to do to solve the case?

Refreshing? Kumpul temen? Ngadem di rumah gak mikir apa-apa? Or meditasi? Would any of those above able to ease up the stress? Well ... Let's try!

Picture was taken from GettyImages.com

References:
Luthans, F. (1992). Organizational Behavior (6th ed.). Singapore: McGraw-Hill, Inc.

Cooper, C. L., Dewe, P. J., & O’Driscoll, M. P. (1991). Organizational Stress: A Review and Critique of Theory, Research, and Applications. California: Sage Publications, Inc.

Rice, P. L. (1999). Stress and Health (3rd ed.). California: Brooks/Cole Publishing Company.

Labels:


posted by .:nien:.

|