Tuesday, November 29, 2005

A Pre-Wed Story

(based on a true story)



Life is so full of mysteries ...
Sometimes we cannot imagine or even comprehend that a fairy tale story can happen also in reality.
All I can say is things happen for a reason ...

Malam ini, saya merasa harus menuliskan kisah ini. Kisah dari salah satu teman dekat saya semasa SMA. Memang nama dan kejadian yang lain-lain agak disamarkan (sinetron banget, deh!)
Saya tidak berhenti ter'amazed' oleh pesan apa di balik semua ini.

Di antara tidur-tidur ayam saya pada saat menonton LOST setelah the Apprentice Indonesia, tiba-tiba ada telpon masuk di flexy saya. Wahhh ... Calon penganten baru, Arnita, temen SMA saya.
"Nien ... aku masi shaky nih?"
"Heh? Blm malem pertama kok udah shaky?"
"Beneran bow ... masi inget si Ricky 'kan?"
"Kenapa? Kamu abis nangis bombay, saying goodbye ke TTM mu ituh?"
"Dia barusan meninggal ...."
"APA????"

Pembicaraan kami bergulir pada flashback, mengapa terjadi hubungan misterius antara Arnita dan Ricky. Saya sampe merinding sendiri ... an unsolved mystery yang dibawa mati oleh Ricky (akhirannya kudu 'i' semua!).
Sekitar 2-3 tahun yang lalu, ada SMS yang mungkin nyasar ...
"Kak Ni'ada temenku mau kenalan namanya Ricky, nomor HP nya 08113XXXXX. Nanti dia bakal hubungi Kak Ni'"

Arnita tidak pernah berpikir itu adalah SMS nyasar karena si pengirim SMS itu tau panggilannya di rumah. She tried to contact that number over and over. Tapi entah kenapa nomor itu selalu tidak aktif dan di luar jangkauan area (maklum, jaman dulu BTSnya belum ada di setiap kecamatan kayak sekarang heheh). Alhasil, mau gak mau Arnita harus menelpon no HP yang diberikan oleh si nomor misterius itu. Dimulailah pembicaraan dengan ini siapa? Saya dapet nomer anda dari nomer ini? NOmor siapa sih? Bla bla bla ... Somehow lama-kelamaan hubungan telpon itu berlanjut ke arah obrolan-obrolan panjang yang membuat mereka berdua saling kecanduan dan tergantung untuk saling berkomunikasi.

Anehnya, kok mereka jadi put aside inti awal dari semua ini. Sapa sih yang SMS Arnita dan memberikan nomor Ricky. Sering kali saya lihat Arnita terlihat mojok untuk mengangkat telpon dari Ricky sambil tersenyum bahagia.

Whenever we met the gank for routine meeting at that time, nama Ricky adalah salah satu bahasan as Arni's hantu. KEnapa hantu? Karena pada saat itu, saya, nia, dan kebetulan Arnita berhubungan dengan seseorang yang tidak nampak bentuknya tapi sangat2 menghantui pikiran masing-masing, sehingga kami panggil masing-masing pasangan gak jelas kami dengan hantu hahhahahaha. Beda hantu si Arnita dengan kami adalah, hantu kami-kami menghantui kami dalam dunia cyber sedangkan hantu Jeung Arni adalah melalui thoughtful SMS-SMS dan little frequent call. So close to reality ... she could hear his voice clearly dan she could listen to his thoughts, his jokes and everything.

Teteup, kami-kami merasa aneh ... kenapa kok gak ketemuan aja. Sampe akhirnya Ricky harus moving to Jakarta. Pada saat itu, Arnita sudah yang sangat-sangat termehek-mehek oleh Ricky. Dia jadi sangat-sangat grumpy apabila sehari tidak denger kabar darinya.
"Ni', kenapa gak ketemuan aja sih? Kamu takut ilfil?"
"Gatau ya, Nien? Something's keeping me from doing it?"
"Apa??"
"Kita beda, Nien."
"Beda? How?"
"Beda Ras ... not that important sih, tapi beda agama."
"Kamu takut ... kalo in case kamu ketemu dia, kamu makin gak bisa lepas dari dia?"
"Aku bener-bener gak tau apa yang aku pikir. Swear!"
"Tapi sampe mati kamu juga gak bakal dapet jawaban atas segalanya. Hubungan kalian ini berdiri di atas suatu kemisteriusan."
"Mbwerrr ... aku juga tau itu! But, I'm ready to let him go and move on"
Sepertinya memang dia bener-bener mau melakukannya ... letting him go. But she still contact him in regular basis.

Sekitar tahun lalu ... Arnita ada tugas sebulan di Jakarta. Dia sempet bilang ke saya, "kalo emang ada kesempatan, aku pengen ketemu, Nien! Aku udah ada Mas Ario. It's time to let go everything."
Things turned out to be very different from her plan. Ternyata dia menjadi super sibuk, tiba-tiba aja si Arnita ini merasa ilfil buat ketemu eventhough SMS an tetep jalan tiap hari. Malahan, pada saat Arnita harus kembali ke Surabaya, Ricky was in the progress of moving office ke sebelah gedung perkantoran Arnita! WHAT??!?!??!

Saya bener-bener udah gak ngikutin what's going on sampe malem ini. Saya pikir dia sudah completely over him karena she's getting married this week-end. Dia bilang, aku tadi malem telpon dia. Mo kasi tau kalo I'm getting married. Tapi no answer. Tadi pagi pas aku lagi busy banget di kantor, ternyata ada 2 miscall dari Ricky, tapi aku belum sempet nelpon sampe tadi sore. Pas aku telpon .... yang angkat perempuan. It was his sister.

Arnita tau kalo in the past 2 months, Ricky sakit. Arnita thought, kalo cuman sakit biasa kenapa sih kalo tiap dtelpon suaranya bisa yang lemes bangettttt. Atau kalo ditelpon, ngangkat aja kok gak mau? SMS kenapa gak dibales???? Dan final answernya adalah he peacefully passed away last night beberapa saat setelah Arnita mencoba menelponnya.

"Aku gak tau, ada apa di balik semua ini, Nien. Kamu selalu bilang things happen for a reason, tapi ini ada apa? Kenapa sih harus ada SMS misterius itu yang sampe sekarang aku gak ngerti siapa pengirimnya." Katanya sambil menarik nafas panjang. "Segalanya berakhir di minggu pernikahanku, Nien! Berakhir gitu aja ....."

Maybe .... few things are better kept as mystery.
ENJOYKANLAH!


posted by .:nien:.

|